Apa Itu BRICS? Memahami Sejarah dan Negara-negara Anggotanya

Indonesia berencana bergabung dengan BRICS, kelompok negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, sebagai perwujudan politik luar negeri bebas aktif. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan partisipasi aktif Indonesia di berbagai forum internasional, tanpa bergabung dalam kubu tertentu.

Latar Belakang BRICS

• Pembentukan BRICS: Rusia memprakarsai pembentukan BRICS, dengan pertemuan tingkat menteri pertama kali diusulkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 20 September 2006, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.

• Anggota Asal: Awalnya hanya BRIC (tanpa Afrika Selatan), kerja sama BRICS resmi dimulai melalui KTT pertama di Yekaterinburg, Rusia, pada 16 Juni 2009.

• Tujuan Utama: Mendorong dialog, kerja sama proaktif, dan transparan antara anggota untuk mempromosikan kemakmuran bersama dan perdamaian dunia.

Aspek Penting BRICS

• Kekuatan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang signifikan, populasi besar, dan sumber daya alam melimpah menjadikan BRICS sebagai penggerak utama pembangunan global.

• Keanggotaan dan Pengaruh: Selain lembaga internasional, BRICS juga terlibat dalam G20, Gerakan Non-Blok, dan Group of 77, serta memperluas jaringan dengan negara dan asosiasi regional.

• Landasan Kerjasama: Mengikuti Piagam PBB, kerjasama BRICS didasarkan pada prinsip keterbukaan, pragmatisme, solidaritas, non-blok, dan netralitas terhadap pihak ketiga.

Perluasan BRICS

• BRICS+: Melalui KTT 2023 di Johannesburg, BRICS diperluas dengan bergabungnya negara baru seperti Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, meningkatkan pengaruh dan keragaman dalam kerjasama.